GenPI.co Jogja - Kasus siswi dipaksa pakai jilbab di SMAN 1 Banguntapan, Bantul, menyita perhatian banyak pihak.
Salah satunya ialah Persaudaraan Mak-Mak Indonesia (PMMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
PMMI DIY membuat petisi berisi permintaan agar kasus dugaan pemaksaan siswi berjilbab ditutup.
Mereka pun meminta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mencabut hukuman.
"Kami meminta Gubernur DIY mencabut sanksi pemberhentian sementara yang diberikan kepada kepala sekolah dan guru di SMAN 1 Banguntapan," kata Ketua PMMI DIY Nur Aisyah Haifani, Kamis (11/8).
Menurut Nur, pihak sekolah dan orang tua siswi yang disebut mengalami depresi serta trauma sudah berdamai.
Nur mengatakan kedua belah pihak sudah menjalani mediasi dan saling memaafkan.
“Ya, sudah. Kasusnya selesai gitu, kan?" ucap Nur.
Pihaknya juga meminta permasalahan diselesaikan di internal SMAN 1 Banguntapan.
"Kami berharap karena PMMI DIY sayang NKRI, Jogja bisa kembali tenang dan tidak ada yang saling memperkeruh suasana," kata Nur. (mcr25/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News