GenPI.co Jogja - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan, pihaknya baru saja mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayahnya.
Menurutnya, vaksinasi COVID-19 dengan metode sentra vaksinasi di desa kurang mendapat respons dari masyarakat.
“Misalnya yang diundang 500 orang, yang datang sekitar 150-200 orang,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Senin (20/12).
Karena itu, pihaknya akan mengubah metode pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dari sentra vaksinasi di desa menjadi vaksinasi dari rumah ke rumah.
“Hal ini dalam rangka untuk mencapai target sasaran vaksinasi hingga 100 persen,” tuturnya.
Menurut Baning, warga di beberapa wilayah di Kulon progo kesulitan untuk mengakses sentra vaksinasi COVID-19.
“Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, seperti kesulitan akses maupun yang bersangkutan sedang berada di luar Kulon Progo,” katanya.
Baning menjelaskan, warga cenderung kesulitan akses karena waktu vaksinasi yang digelar sejak pagi hingga siang hari.
Selanjutnya, tidak semua warga memiliki kendaraan bermotor sehingga kesulitan mengakses transportasi.
Kemudian, ada warga yang merupakan penyandang disabilitas dan menyebabkan kesulitan mendatangi sentra vaksinasi.
Selain itu, warga yang berprofesi petani juga sulit mengakses kegiatan vaksinasi COVID-19 karena terbentur waktu.
“Saya berharap vaksinasi dari rumah ke rumah mampu membantu warga yang memiliki kendala vaksinasi COVID-19,” tuturnya.
Namun, vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah memiliki kelemahan, yakni jangkauan sasaran vaksinasi lebih sedikit dibanding sentra vaksinasi.
Agar dapat mengimbanginya, pihaknya tetap menggelar vaksinasi COVID-19 di tingkat kecamatan.
“Berdasarkan proyeksi, sasaran vaksinasi dari rumah ke rumah hanya sekitar 20-30 sasaran per hari,”katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News