GenPI.co Jogja - Desa atau Kelurahan Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, meresmikan Gerbang Madu Jilid 10 yang merupakan kolaborasi Gelanggang Olahraga (GOR) milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Srimulyo Mandiri dan Smart Village Srimulyo, Sabtu (4/12).
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar mengapresiasi inovasi warga Desa Srimulyo tersebut.
“Saya mengapresiasi lurah, jajaran perangkat desa, serta masyarakat Srimulyo yang bergotong royong untuk berinovasi dengan menggunakan dana desa demi kemajuan Kelurahan Srimulyo,” katanya dalam sambutannya di acara tersebut, mengutip laman Pemkab Bantul, Sabtu.
Selain itu, pria yang akrab dipanggil Gus Halim ini juga terpikirkan untuk membuat mars desa setelah mendengar mars desa milik Kelurahan Srimulyo.
“Saya juga apresiasi Kelurahan Srimulyo punya mars desa, saya jadi terinspirasi untuk membuat lomba mars desa,” ujarnya.
Gus Halim juga memberikan apresiasi seluruh produk lokal asli Srimulyo yang sudah mendapat hak paten.
“Selain itu saya juga mengapresiasi karena seluruh produk lokal asli Srimulyo sudah di hak patenkan,” katanya,” tuturnya.
Dirinya juga memberikan penghargaan Kelurahan Srimulyo sebagai desa dengan destinasi wisata terbanyak di Indonesia.
“Saya juga memberikan penghargaan pada Kelurahan Srimulyo sebagai desa dengan destinasi wisata terbanyak se-Indonesia karena Srimulyo memiliki 19 destinasi,” imbuhnya.
“Saya secara resmi menyatakan Desa Srimulyo sebagai desa cerdas atau smart village,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyatakan untuk mendukung inovasi yang dibuat Kelurahan Srimulyo.
“Inovasi dari setiap kelurahan harus kita support, seperti inovasi dari Kelurahan Srimulyo ini,” katanya.
Dalam peresmian itu, Kelurahan Srimulyo juga meluncurkan aplikasi Layanan Administrasi Terpadu Desa Srimulyo (e-Lastri v 2.0) yang telah diperbarui.
Pembaruan aplikasi itu, meliputi perluasan konten yang memuat banyak fitur dalam aplikasi; terkoneksi dengan data kependudukan; dan pelayanan publik terkoneksi secara daring antara RT, dukuh, dan kelurahan.
“Karena Kabupaten Bantul bisa maju apabila kapanewonnya maju, seentara kapanewon dapat maju apabila kelurahannya maju,” tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News