GenPI.co Jogja - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengungkapkan, pihaknya akan menurunkan tim ke tiap sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).
Menurut Budi, kehadiran tim itu untuk mengevaluasi penerapan protokol kesehatan (prokes) saat pembelajaran tatap muka (PTM).
“Kami lakukan evaluasi ulang untuk melihat bagaimana penerapan protokol kesehatan di sekolah. Dan apa saja yang harus dikuatkan kembali,” ujarnya, melansir Antara, Kamis (2/12).
Penurunan tim evaluasi itu berdasarkan temuan 26 siswa yang berasal dari 17 sekolah terkonfirmasi positif COVID-19.
Dari temuan itu, Satgas COVID-19 langsung melakukan tracing dan testing kepada orang yang berhubungan dekat.
“Mudah-mudahan, hasilnya baik. Tidak ada paparan lebih lanjut sehingga pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dilakukan lebih baik pada Januari tahun depan,” katanya.
Karena itu, Budi meminta sekolah untuk memperbanyak belajar daring di sepanjang Desember.
Namun, dia memilih untuk tidak menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Harus dilakukan dengan penegakan protokol kesehatan yang sangat ketat,” ujarnya.
Menurutnya, protokol kesehatan ketat juga berlaku untuk pelaksanaan ujian akhir semester.
“Tetapi ada usulan agar tidak menggelar banyak kegiatan pertemuan langsung,” tuturnya.
Budi juga menyebutkan, aturan untuk tidak meliburkan sekolah saat penerapan PPKM Level 3 di akhir tahun akan dibahas dengan kabupaten lain di tingkat provinsi.
“Akan ada koordinasi bersama di tingkat DIY agar aturan antar kabupaten menjadi sinkron,” tutupnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News