GenPI.co Jogja - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, mengatakan pihaknya menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di salah satu SD di Kecamatan Kalibawang.
Hal itu berdasarkan temuan tujuh siswa terkonfirmasi COVID-19 dari hasil tes usap acak atau surveilans.
"Surveilans terhadap pelajar SD di Kalibawang dilaksanakan pada Senin (8/11), dan hasilnya terdapat tujuh siswa terkonfirmasi COVID-19,” ujar Baning di Kulon Progo, seperti mengutip Antara, Jumat (12/11).
“Atas temuan tersebut, kami telah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) tersebut supaya tidak terjadi penularan," lanjutnya.
Dari kegiatan surveilans yang dilakukan Dinas Kesehatan, petugas menemukan 21 pelajar terkonfirmasi COVID-19.
Kasus positif itu tersebar di berbagai wilayah, satu kasus di SD wilayah Pengasih, satu kasus di SD wilayah Temon, serta tiga kasus positif di SD wilayah Nanggulan.
Sementara untuk hari pertama (10/11), ada penambahan kasus sebanyak sembilan positif di salah satu SMA negeri Kulon Progo.
Selain itu, ada juga tujuh kasus di SD Kecamatan Kalibawang.
"Sehingga saat ini, sudah ada 21 kasus positif dari total 322 siswa dan guru yang telah diperiksa, dari sebanyak sembilan sekolah yang sudah melaksanakan surveilans," ungkapnya.
Baning mengatakan, sekolah yang menjadi lokasi penularan akan ditutup selama 15 hari ke depan.
Kemudian, siswa yang terkonfirmasi positif diminta isolasi mandiri dengan jangka waktu yang sama.
"Untuk siswa yang terkonfirmasi positif semuanya Orang Tanpa Gejala (OTG), sehingga hanya diminta untuk isolasi mandiri," tutupnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News