9 Positif, Satgas COVID-19 Kulon Progo Hentikan PTM SMA di Wates

10 November 2021 23:00

GenPI.co Jogja - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Ponorogo, Baning Rahayujati mengatakan, sejak Senin (8/11) hingga Rabu (10/11), Dinas Kesehatan melakukan uji tes usap terhadap sekolah-sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Baning menargetkan sasaran tes usap dari SD hingga SMA sebanyak 5.737 siswa yang dilakukan secara acak dengan memilih 10 persen sekolah dan 10 persen siswa.

"Sejak Senin (8/11), kami melaksanakan uji tes usap secara acak di Kecamatan Temon, Wates dan Kalibawang. Hasil yang sudah keluar dari tes usap di Kecamatan Temon untuk SD Maarif sebanyak 34 sampel yang diambil secara random semua negatif,” jelas Baning, melansir Antara, Rabu (10/11).

BACA JUGA:  2.887 Siswa dan Tenaga Pendidik di Kulon Progo Belum Divaksin

“Kemudian, di Kecamatan Kalibawang untuk SD sebanyak 33 sampel hasilnya belum keluar. DI Kecamatan Wates disalah satu SMA ada sembilan yang positif dari 87 sampel yang dikirim dari siswa," lanjutnya.

Dari hasil tes usap acak tersebut, Dinkes bersama Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) SMA sudah berkoordinasi dengan sekolah.

BACA JUGA:  Satgas: Vaksinasi di Kulon Progo Sudah Capai 83,44 Persen

Karena hasil tingkat kepositifan (positivity rate) lebih dari lima persen, maka PTM muka tidak dilaksanakan dahulu selama 15 hari ke depan dan kembali belajar secara daring.

Sembilan yang positif berasal dari Nanggulan sebanyak satu orang, Pengasih ada dua orang, Wates ada tiga orang, Sentolo ada satu orang, dan Kokap ada satu orang.

BACA JUGA:  Zona Hijau Covid-19 di Kulon Progo Capai 99,75 Persen

Menurut Baning, penyebaran virus karena model pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan pagi dan sore.

"Pagi ini, baru bisa melaksanakan tracing kepada tiga anak, dan anak ini tersebar di tujuh kelas. Tiga anak yang berhasil kami tracing tadi pagi, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap 126 kontak dari tiga anak meliputi teman satu kelas dan guru yang berinteraksi dalam tiga hari terakhir,"jelasnya.

Berdasarkan hasil wawancara tiga anak yang di-tracing, ada satu anak yang seminggu terakhir pergi ke salah satu mall di Yogyakarta.

Sedangkan dua anak lainnya mengaku tidak pergi ke mana-mana di waktu yang sama.

"Dari sekolah, kami mengembalikan kepada puskesmas di mana anak domisili untuk melakukan "tracing" di rumah dan lingkungannya. Sembilan anak ini termasuk ke dalam orang tanpa gejala (OTG)," pungkasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA