GenPI.co Jogja - Wali Kota Yogyakarta akan memperkuat pengambilan sampling rapid tes antigen kepada siswa dan guru yang sudah menjalani pembelajaran tatap muka (PTM).
“Karena pembelajaran tatap muka sudah diperbolehkan maka dibutuhkan penguatan testing untuk memastikan tidak ada penularan kasus di sekolah. Caranya dengan melakukan sampling antigen ke siswa dan guru,” katanya di Yogyakarta, Rabu (10/11).
Menurutnya, pengambilan sampling antigen perlu dilakukan karena PTM sudah dilakukan cukup lama.
Selain itu, para siswa dan guru berasal dari lingkungan yang berbeda-beda.
Mereka, lanjutnya, berkumpul di sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.
“Tentunya, ada risiko penularan walaupun seluruh kegiatan di sekolah sudah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat,” ucapnya.
Dirinya berharap, dengan adanya testing, para siswa, guru, dan karyawan sekolah makin yakin dengan kondisi di lingkungan belajar.
Nantinya, puskesmas yang terdekat dari sekolah akan mengambil sampling kepada para siswa dan guru.
“Kami memiliki persediaan antigen yang cukup. Namun, kami juga sedang berupaya untuk menggunakan metode tes lain. Tidak dengan mengambil sampel di saluran pernafasan tetapi dari air liur agar lebih nyaman dan tidak menimbulkan rasa trauma atau ketakutan,” jelasnya.
Jika nantinya hasil tes antigen menunjukkan reaktif, akan dilanjutkan swab PCR untuk mempertegas diagnosis.
“Tentunya, kami juga akan meminta izin orang tua,” katanya.
Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Sisruwadi mengatakan, pengambilan sampling antigen ke siswa dan guru dilakukan pekan ini. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News