Maksimalkan PTM, Binda DIY Sisir Pelajar yang Belum Divaksin

06 November 2021 17:00

GenPI.co Jogja - Koordinator Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Adi Riyanto mengaku, pihaknya bersama Dinas Kesehatan setempat tengah gencar menyisir para pelajar di DIY yang belum menjalani vaksinasi COVID-19.

"Vaksinasi hari ini (Jumat (5/11)) merupakan lanjutan dari kemarin yang kita mulai Rabu (3/11) di SMK Muhammadiyah Prambanan, kemudian SMA Berbah, terus kemudian hari ini di SMA Negeri Gamping dengan target sekitar 140 sasaran," ujar Adi melansir Antara, Sabtu (6/11).

Menurutnya, sasaran kegiatan vaksinasi massal yang dilakukan Binda DIY dan Dinas Kesehatan setempat, yaitu pelajar.

BACA JUGA:  Anggota DPD Ini Ajak Pemuda Tangkal Hoaks Vaksinasi COVID-19

Selain pelajar, sebagian masyarakat yang belum divaksin karena jauh dari fasilitas kesehatan atau kesulitan mengakses program vaksinasi COVID-19, juga menjadi sasaran kali ini.

"Kita kembali 'door to door' atau penyisiran karena sekarang sudah mulai ada kendala dalam pencarian masyarakat maupun pelajar yang belum tervaksin, jadi kita harus 'jemput bola' supaya kembali ke 'herd immunity' dan segera tercapai," sebutnya.

BACA JUGA:  Percepat Vaksinasi, Pemprov DIY Dorong Kolaborasi antar Instansi

Untuk mendata pelajar yang belum divaksin, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.

Setelah itu, Binda DIY mengadakan vaksinasi massal berdasarkan domisili kecamatan.

BACA JUGA:  Binda DIY Gelar Vaksinasi Massal, Targetkan Warga Belum Vaksinasi

"Kita juga menjaring data khususnya dari masyarakat, karena ternyata masih ada masyarakat yang belum, sehingga vaksinasi ini sebagai alternatif 'jemput bola', kan kalau lokasi dekat, sepi mereka akan lebih antusias," ujarnya.

Karena dampak baik dari vaksin untuk kekebalan komunal, lanjutnya, maka vaksinasi akan terus digencarkan.

Bahkan, Adi menyebut, 

GenPI.co Jogja - Koordinator Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Adi Riyanto mengaku, pihaknya bersama Dinas Kesehatan setempat tengah gencar menyisir para pelajar di DIY yang belum menjalani vaksinasi COVID-19.

"Vaksinasi hari ini (Jumat (5/11)) merupakan lanjutan dari kemarin yang kita mulai Rabu (3/11) di SMK Muhammadiyah Prambanan, kemudian SMA Berbah, terus kemudian hari ini di SMA Negeri Gamping dengan target sekitar 140 sasaran," ujar Adi melansir Antara, Sabtu (6/11).

Menurutnya, sasaran kegiatan vaksinasi massal yang dilakukan Binda DIY dan Dinas Kesehatan setempat, yaitu pelajar.

Selain pelajar, sebagian masyarakat yang belum divaksin karena jauh dari fasilitas kesehatan atau kesulitan mengakses program vaksinasi COVID-19, juga menjadi sasaran kali ini.

"Kita kembali 'door to door' atau penyisiran karena sekarang sudah mulai ada kendala dalam pencarian masyarakat maupun pelajar yang belum tervaksin, jadi kita harus 'jemput bola' supaya kembali ke 'herd immunity' dan segera tercapai," sebutnya.

Untuk mendata pelajar yang belum divaksin, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.

Setelah itu, Binda DIY mengadakan vaksinasi massal berdasarkan domisili kecamatan.

"Kita juga menjaring data khususnya dari masyarakat, karena ternyata masih ada masyarakat yang belum, sehingga vaksinasi ini sebagai alternatif 'jemput bola', kan kalau lokasi dekat, sepi mereka akan lebih antusias," ujarnya.

Karena dampak baik dari vaksin untuk kekebalan komunal, lanjutnya, maka vaksinasi akan terus digencarkan.

Bahkan, Adi menyebut, ketika warga yang sudah vaksin lalu terinfeksi COVID-19, gejala yang muncul ringan dan tidak berbahaya.

"Kita lihat data dan saya observasi dari kasus mulai 26 Oktober sampai 2 November yang positif gejala ringan, berarti ada sisi positif, kemudian yang meninggal itu cuma di tanggal 26 dan 27, setelah itu tidak ada, jadi semakin cepat kita vaksin, akan segera tercapai 'herd immunity'," sebutnya.

Ia berharap, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dapat dimaksimalkan karena percepatan vaksin yang sedang dilakukan.

"Kalau bisa terpenuhi bisa lebih dari 50 persen untuk PTM, itu harapan kita supaya pelajar tidak lama lama daring yang ada beberapa kelemahan, di antaranya penyerahan pelajaran tidak efektif, berbeda ketika yang bersangkutan ada di lokasi (sekolah)," ujarnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA