GenPI.co Jogja - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, Baning Rahayujati mengungkapkan, pihaknya melakukan survei risiko penularan COVID-19 di tingkat pelajar sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan.
"Sasaran dari survei risiko penularan COVID-19 di tingkat pelajar adalah 10 persen dari sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) yang dipilih secara acak. Nanti akan diambil 10 persen siswa dan 10 persen tenaga pendidiknya," kata Baning melansir Antara, Sabtu (6/11).
Ia mengatakan, tujuan survei risiko penularan COVID-19 di tingkat pelajar untuk mengetahui potensi penularan COVID-19 selama proses PTM.
Baning juga mengatakan, ada lima dari 52 SMA yang akan dijadikan sasaran survei.
Selanjutnya, terdapat enam dari 64 SMP dan sebanyak 33 hingga 35 dari 334 SD akan diambil sampelnya.
"Saat ini sedang dalam proses penentuan sekolah yang akan diambil sampel. Tahap pertama akan dilaksanakan terhadap pelajar SMP dan SMA," ujarnya.
Baning menyebut jika Dinas Kesehatan Kulon Progo memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pengambilan sampel tersebut.
Menurutnya, Diskes masih memiliki viral transport medium (VTM), virus media untuk pengambilan sampel tes usap.
"Kami berharap tidak ditemukan adanya kasus COVID-19 pada siswa. Pengalaman di SMK di Bantul itu, anak-anak cenderung orang tanpa gejala (OTG)," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Arif Prastowo mengatakan, pengambilan tes usap secara acak untuk memastikan PTM berjalan aman.
"Prioritas pengambilan tes usap acak tersebut akan menyasar sekolah-sekolah yang berada di wilayah perkotaan," imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News