Wisatawan Membludak, Pemkot Yogya Aktifkan Aplikasi Sugeng Rawuh

01 November 2021 23:00

GenPI.co Jogja - Aplikasi Sugeng Rawuh akan diaktifkan Pemerintah Kota Yogyakarta pekan ini.

Aplikasi tersebut berfungsi untuk mencatat dan mengatur kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro.

“Mulai pekan ini, Sugeng Rawuh akan digunakan. Ini aplikasi mandiri yang memungkinkan petugas untuk mengatur dan membatasi durasi kunjungan ke Malioboro,” sebut Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, seperti melansir Antara, Senin (1/11).

BACA JUGA:  Perhatian, Pemkot Yogyakarta Umumkan Bongkar Pagar Titik Nol

Pada akhir pekan lalu, wisatawan yang berkunjung ke kawasan Malioboro membludak.

Karena itu, pihaknya pun memutuskan untuk menggunakan aplikasi Sugeng Rawuh.

BACA JUGA:  Pemkot Yogyakarta Terapkan One Gate System saat Nataru

Lewat aplikasi itu, durasi kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro akan dibatasi maksimal dua jam.

Untuk kendaraan wisatawan yang diparkir di tempat khusus parkir (TKP) yang sudah disediakan dibatasi maksimal tiga jam.

BACA JUGA:  Atur Wisatawan di Malioboro, Pemkot Yogyakarta Buat Aplikasi

Menurut Heroe, hingga saat ini Malioboro belum memperoleh QR Code dari aplikasi Peduli Lindungi, karena itu pihaknya memutuskan untuk menggunakan aplikasi Sugeng Rawuh.

“Aplikasi PeduliLindungi juga tidak bisa memberikan pembatasan kunjungan maksimal dua jam selama di Malioboro. Makanya, kami menggunakan aplikasi sendiri,” imbuhnya.

Aplikasi tersebut juga melengkapi kebijakan "one gate system" untuk mengatur arus bus pariwisata di Kota Yogyakarta yang sudah dilakukan sejak dua paken lalu.

“Ada oknum yang mengakali aturan dengan menurunkan wisatawan dan kemudian menjemputnya mereka kembali. Memang dibutuhkan solusi untuk permasalahan ini,” ungkapnya.

Untuk sementara, di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi penumpukan dan kerumunan wisatawan, pihaknya akan menggencarkan patroli tim gabungan antara Satpol PP Kota Yogyakarta, TNI dan kepolisian.

“Kami upayakan tidak ada kerumunan terlebih dulu. Jika ada rombongan liar seperti itu, memang menjadi risiko Yogyakarta sebagai tujuan wisata yang terbuka. Kami pasti bisa menyelesaikan kendala tersebut,” katanya.

Salah satu lokasi yang berpotensi adanya kerumunan yaitu kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

“Sudah ada kesepakatan bahwa di lokasi tersebut akan ada tim patroli yang rutin melakukan pemantauan dan mengingatkan wisatawan untuk tidak berkerumun,” tuturnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA