Atur Wisatawan di Malioboro, Pemkot Yogyakarta Buat Aplikasi

27 Oktober 2021 03:00

GenPI.co Jogja - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta, Ekwanto mengungkapkan, para wisatawan yang akan berkunjung ke Malioboro nantinya harus menginstal aplikasi Sugeng Rawuh yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta jika sudah terhubung dengan aplikasi Peduli Lindungi.

"Sugeng Rawuh ini sebenarnya pengembangan dari aplikasi yang sudah ada yaitu Sowan Jogja. Ada perbaikan nama dan nantinya diharapkan bisa terhubung dengan PeduliLindungi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta, Ekwanto di Yogyakarta, seperti melansir Antara, Rabu (27/10).

Saat ini, lanjutnya, UPT Kawasan Cagar Budaya temgah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta untuk merealisasikan rencana tersebut.

BACA JUGA:  PeduliLindungi Tak Hijau, Diskresi Anak di Bawah 12 Tahun Batal

Menurutnya, jika aplikasi Sugeng Rawuh tersebut sudah terhubung dengan PeduliLindungi, maka wisatawan tidak perlu lagi direpotkan untuk membuka banyak aplikasi saat berada di kawasan Malioboro.

Dengan adanya aplikasi tersebut, UPT Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta bisa mengetahui secara otomatis jumlah wisatawan yang sudah berada di kawasan Malioboro, sehingga pengaturan arus masuk wisatawan bisa dilakukan lebih baik.

BACA JUGA:  Pasar Tradisional di Jogja Mulai Disiapkan QR Code PeduliLindungi

"Cukup dengan satu aplikasi tetapi sudah bisa terhubung semuanya. Pengaturan arus masuk dan pembatasan wisatawan bisa dilakukan," tuturnya.

Ia juga menyebut, pengaturan dan pembatasan jumlah wisatawan yang datang ke Malioboro tidak bisa dilakukan dengan mudah, karena kawasan wisata tersebut memiliki banyak pintu masuk dan tidak ada sistem tiket masuk layaknya sebuah destinasi wisata.

BACA JUGA:  Aplikasi Sipandu Merapi, Cara Aman Berwisata di Sleman

"Ada 17 pintu masuk ke Malioboro jadi sangat sulit untuk menjaga atau mengatur arus masuk wisatawan. Makanya dibutuhkan sistem yang terkoneksi dan bisa diakses dengan mudah," ungkapnya.

Saat ini, lanjutnya, pengaturan wisatawan selalu dilakukan oleh petugas pengamanan atau ‘Jogoboro’ untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.

"Kami juga melakukan sampling acak rapid test antigen untuk wisatawan tiap Sabtu dan Minggu. Masing-masing 100 tes tiap harinya," ungkapnya.

Pada pekan ini, sampling acak akan dilakukan pada sore hari, sehingga ada lebih banyak wisatawan yang bisa terjaring.

"Pekan lalu, kami gelar pagi hari, sehingga tidak banyak wisatawan yang terjaring karena kondisi Malioboro relatif masih sepi," katanya.

Selain itu, setiap harinya Pemkot sudah menyiapkan 100 dosin vaksin untuk vaksinasi untuk wisatawan, tanpa memandang KTP.

"Bisa melayani vaksinasi untuk wisatawan dari kota mana saja," tutupnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA