Serius, Nih! Cinta Bisa Dijelaskan dari Sudut Pandang Sains

13 Oktober 2021 22:07

GenPI.co Jogja - Jika cinta itu misteri, mengapa hampir semua perubahan-perubahan dalam tubuh ketika jatuh cinta bisa dikategorikan tahapannya.

Banyak orang menganggap cinta itu misteri, tapi ada juga yang menganggap cinta itu bisa dilogikakan dengan sains.

Simak ulasan berikut:

BACA JUGA:  Kamu perlu Tahu, Ini Tanda Tak Ada Cinta Lagi dengan Pasangan

1. Terpikat

Di dalam sains, ketertarikan pada lawan jenis terjadi karena aktifnya bagian otak yang bernama reseptor opiod.

BACA JUGA:  Wanita Cinta Mati pada Pria Jika Tunjukkan 3 Tanda Nyata

Reaksi otak pada ketertarikan lawan jenis diibaratkan sebagai tubuh yang menerima morfin (pereda nyeri) dan bagian opiod inilah yang mengendalikan perasaan suka atau tidak suka.

Bila mengacu pada jurnal Molecular Psychiatry tahun 2014, menerangkan bahwa orang yang menggunakan morfin cenderung lebih mudah terpikat pada lawan jenis dibandingkan dengan yang tidak diberi.

BACA JUGA:  3 Sifat Wanita yang Bikin Pria Tidak Jatuh Cinta Lagi

Penjelasan inilah yang kemudian menjadi dasar para akademisi menganggap cinta itu adalah proses otak.

2. Kasmaran

Proses selanjutnya adalah kasmaran, proses ini adalah tahap ketika seseorang mulai ingin tahu orang yang disukainya dan juga ingin selalu berada di dekatnya.

Tahap ini dapat dilihat dari munculnya euforia atau perasaan gembira yang berlebihan di mana tubuh memproduksi hormon dopamin, adrenalin dan norepinefrin.

Hormon adrenalin juga kerap disebut sebagai hormon stres. Para ilmuwan menganggap rasa tegang pada saat kencan pertama adalah reaksi dari hormon adrenalin.

Sedangkan sulit tidur lantaran memikirkan pasangan dianggap sebagai akibat dari hormon norepinefrin. Kejelian dan kewaspadaan Anda menangkap segala respon darinya, baik yang berupa senyuman, ekspresi wajahnya dan lirikan matanya adalah efek hormon ini.

3. Dunia berputar di sekitar Anda

Mengapa orang jatuh cinta sering berbuat konyol akan dijelaskan di tahapan ini.

Ketika di awal jatuh cinta (PDKT) peredaran darah mengalir deras ke bagian otak yang dinamai nukleus akumben. Bagian otak ini berfungsi untuk mengendalikan kenikmatan dan penghargaan.

Oleh karena itu, di awal jatuh cinta, Anda akan rela melakukan apa saja karena orang yang Anda cintai tersebut dibaca oleh otak sesuatu yang pantas diberi reward. Alhasil, Anda akan melakukan segala hal termasuk berbuat konyol agar orang yang anda suka dapat tersenyum.

4. Cinta itu buta

Di tahap ini, jatuh cinta diibaratkan sama dengan kondisi berkurangnya serotonin atau orang yang mengalami gangguan obsesif.

Sikap obsesif inilah yang membuat dia nampak baik dan tanpa cela. Penurunan kadar serotonin disebutkan akan dibarengi dengan naiknya adrenalin yang memicu gairah seksual.

5. Berkomitmen

Di tahap ini tubuh dianggap telah terbiasa dengan berbagai rangsang dan perubahan hormon yang terjadi di dalam otak. Inilah yang mendasari rasa nyaman pada pasangan.

Di tahap ini hormon oksitosin dan vasopresin (hormon cinta) meningkat dan menimbulkan perasaan tentram. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA