Batik Jadi Komoditi Ekspor Tiongkok, Ini Kata Kemenperin

06 Oktober 2021 23:23

GenPI.co Jogja - Salah satu upaya Kementerian Perindustrian mendukung pelaku industri kecil batik adalah dengan mengkampanyekan “Ayo Memakai Batik”. Kampanye batik ini kian gencar dilakukan setelah beberapa negara di Asia mulai menjadikan batik sebagai komoditi ekspor.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian di puncak peringatan hari batik nasional di Yogyakarta pada Rabu (6/10).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, salah satu cara mendukung industri batik adalah dengan membeli produk batik.

BACA JUGA:  Awal Pekan Depan, 234 Sekolah di Yogyakarta Mulai PTM

“Dalam berbagai kesempatan berkunjung ke berbagai daerah, oleh-oleh yang saya cari adalah kain batik lokal. Saya memiliki baju-baju batik dengan beragam jenis, misalnya batik Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Lasem, Cirebon, atau Tasik. Terakhir, pada kunjungan ke Papua, saya juga menyempatkan diri mencari batik,” ujar Agus di laman resminya.

Di kesempatan yang sama, ia juga berpesan agar masyarakat dapat have fun menggunakan batik. Karena, menurut dia, batik memiliki nilai seni tinggi dan fashionable untuk digunakan di berbagai acara.

BACA JUGA:  Rektor UWM: Warisan Budaya Bisa Dimaksimalkan via Ekonomi Kreatif

”Harus dicamkan kalau memakai batik itu asyik, memakai batik itu keren. Sehingga ada makna dan manfaat besar dalam kebiasaan menggunakan batik, baik dari aspek fashion, aspek sosial budaya, maupun aspek ekonomi,” jelas Menperin.

Kemenperin melihat, kampanye memakai batik adalah upaya menjaga warisan budaya tak benda atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity yang telah diakui UNESCO pada 2021.

BACA JUGA:  Geliatkan Ekonomi, Pameran UKM Digelar di Kota Yogyakarta

Bahkan negara seperti Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia sudah mulai serius dalam menjadikan batik sebagai komoditas ekspor.

Oleh karena itu, negara-negara tersebut mengembangkan mesin batik printing yang semakin canggih. Hal ini dilakukan untuk merebut pasar-pasar yang selama ini diisi oleh batik Indonesia.

“Perlu ada upaya serius untuk mempercepat proses regenerasi seni batik tulis. Misalnya dengan menumbuhkan minat dan keterampilan generasi mudauntuk terjun ke industri batik,” jelas Menperin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA