GenPI.co Jogja - Eko Darmawan Sucipto, salah seorang mahasiswa di Yogyakarta ini memilih kuliah sambil bertani.
Eko merupakan mahasiswa dari luar daerah. Dia menjalani usaha bertani di tengah kesibukannya kuliah.
“Kita selama kuliah ada salah satu mata kuliah wirausaha. Kenaga nggak kita gunakan ilmunya biar lebih produktif,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Selasa (22/3).
Eko mengaku mempunyai semangat bertani yang lebih. Dari uang saku, dia berani menyewa lahan untuk bercocok tanam.
“Semangat bertani saya lebih tinggi. Makanya saya berani sewa. Justru bertani di usia muda, kaum intelektual, lebih dihargai,” tuturnya.
Dia sebelumnya juga sudah mencoba beberapa usaha, seperti jualan sate dan juga perhiasan. Namun bisnis yang dirintisnya gagal.
“Beberapa ali mencoba usaha, hasilnya gitu-gitu saja. Jualan sate pernah, jualan perhiasan juga pernah,” kata dia.
Eko mengalami berbagai tantangan dalam menjalani profesinya sebagai petani. Salah satu yang paling besar yakni masalah hama.
“Tantangan yang paling besar itu hama. Agak bingung, ini hama namanya apa, obatnya apa,” katanya.
Namun Eko tak mudah menyerah. Dirinya juga sering mendapat bantuan dari petani yang lebih tua dalam mengelola tanamannya.
“Saya kenal hampir satu kampung. Petani sekitar yang sudah pengalaman justru membimbing saya. Tidak seperti di dunia usaha lain, karena persaingan saling menjatuhkan,” katanya.
Eko senang menjalani profesinya ini. Dia juga merasa tenang ketika berada di sawah.
“Ketika tidak punya uang atau galau, saat di sawah itu rasanya damai,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News