GenPI.co Jogja - Satrianta sukses mengembangkan lahan minim yang dipunya di kampungnya Sleman dengan sistem mina padi.
Pria yang akrab disapa Pak Timbul tersebut tinggal di daerah Samberembe, Candibinangun, Kecamatan Pakem.
Dia pernah merantau luar daerah, bekerja di beberapa perusahaan seperti pada umumnya.
Pak Timbul lalu memilih pulang ke kampungnya sekitar 2011 silam, dan ingin menjadi petani yang sukses meski dengan lahan yang minim.
Pak Timbul kemudian mendapatkan bimbingan dari instansi terkait berupa bercocok tanam dengan sistem mina padi, yakni pertanian gabungan menanam padi dan sebagai kolam ikan.
“Pertanian bisa untuk lebih. Misal seribu meter lahan tanpa mina padi menghasilkan Rp2 juta, kalau dengan mina padi bisa berlipat,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Selasa (8/3).
Pak Timbul menanam padi jenis lokal yakni Sembada Merah dan Sembada Hitam. Sedangkan untuk ikan jenisnya ikan air tawar.
“Caranya kami tanam dulu padinya sampai umur 10 hingga 15 hari, baru lahannya dikasih ikan. Setelah 80 hari, ikan dipanen. Baru kemudian memanen padi,” ujarnya.
Dari hasil lahan minimnya itu, Pak Timbul sudah mampu membangun rumah impiannya.
“Generasi muda, monggo (silakan) jangan ragu dengan budidaya mina padi ini. Jika dikelola dengan baik dan benar bisa menghasilkan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News