Kisah di Balik Suksesnya Bisnis Chokles Es Cokelat di Yogyakarta

07 Maret 2022 11:00

GenPI.co Jogja - Rehan, pria asal Yogyakarta ini mengalami kegagalan berkali-kali dalam menjalani usaha jualan es cokelat. Namun kerja kerasnya kini telah membuahkan hasil yang wah.

Dia merupakan owner Chokles Es Cokelat. Usahanya dirintis setelah lulus kuliah pada 2012 silam dengan membuat kafe.

Kafe pertamanya ini menjual produk menu hasil skripsinya sendiri saat kuliah dan hasilnya bangkrut.

BACA JUGA:  Sempat Dicibir, Mantan TKI di Bantul Ini Sukses Ternak Kelinci

“Karena memang keilmuan untuk mempelajari pasar belum punya. Bangun kafe ke-2 dan 3 bangkrut lagi,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Senin (7/3).

Hal yang membuatnya semakin bersemangat untuk berjuang lebih tinggi lagi yakni ketika dirinya dikhianati temannya sendiri.

BACA JUGA:  Inspiratif! Modal Nekat, Pria di Sleman Ini Sukses Bisnis Lobster

“Ketika bikin kafe, niatnya sama-sama kerja. Tapi yang terjadi tidak. Saya kerja sendiri, dia nggak tahu ke mana. Singkat cerita, bangkrut,” ujarnya.

Kemudian ada temannya yang mendadak jadi makelar tanah. Kafe yang dipakainya dirobohkan alat berat sampai rata tanah.

BACA JUGA:  Dari Tugas Kuliah, Pemuda di Yogyakarta Ini Sukses Bisnis Es Krim

“Tinggal satu gerobak dorong, di dalamnya ada bahan baku es cokelat yang sekarang jadi Chokles,” kata dia.

Rehan kemudian jualan Chokles Es Cokelat dengan mendorong gerobak pada 2014 sampai 2015.

“Dari situ, menyingkirkan rasa gengsi, cemoohan kanan kiri. Biar saja, ini rezeki halal,” tuturnya.

Hal yang membuatnya semakin terpacu lagi yakni ketika menemani istrinya melahirkan.

“Anak saya lahir, saya terucap sumpah. Benar-benar sumpah untuk tidak membiarkan anak dan istri dalam lingkungan kesengsaraan dan kelaparan,” katanya.

Rehan berjualan memakai gerobak di kawasan taman kuliner Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

“Saya mangkal. Hari pertama nggak laku, hari kedua nggak laku, hari ketiga rugi lagi,” ucapnya.

Hari selanjutnya, Rehan berjualan seperti biasa. Namun bedanya, dirinya mendapat restu dari ibunya.

“Nggak ada angin dan hujan, banyak pembeli yang datang. Mereka tidak tahu jualan saya apa. Tapi karena gerobak saya unik, pembeli merasa jualan saya juga unik,” katanya.

Chokles Es Cokelatnya laku keras. Dia kemudian semakin semangat dan membuka 16 cabang di Yogyakarta.

Selain itu juga melakukan ekspansi ke Semarang dengan membuka 9 cabang.

“Sekarang di Jogja sudah ada 21 cabang,” paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA