GenPI.co Jogja - Warga di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunungkidul mampu memaksimalkan keuntungan dalam beternak kambing etawa.
Salah seorang anggota kelompok ternak kambing tersebut, Subali mengatakan dirinya dan rekan-rekannya tetap bertekad untuk beternak etawa meski sulit dikembangkan di Gunungkidul.
“Warga Gunungkidul sangat pesimis memelihara etawan karena kondisi kemarau biasanya rumput untuk pakan habis,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Jumat (4/3).
Subali mengungkapkan kendala tersebut kemudian disiasatinya dengan memanfaatkan daun mapun limbah tanaman kakao.
“Kebetulan kawasang Nglanggeran itu mayoritas petani kakao. Jadi daun dan limbahnya kami gunakan untuk pakan,” tuturnya.
Sedangkan untuk perawatannya, agar kambing tumbuh dengan baik maka setiap pagi kandang dibersihkan.
Kemudian setiap satu minggu sekali dimandikan, dan yang sakit biasanya dikarantina di kandang yang berbeda.
“Ketika kami datangkan kambing dari luar juga dikarantina dulu untuk menghilangkan stres. Kambing yang hamil tua tua juga dikarantina agar tidak terganggu dengan yang lain,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapat pendampingan dari Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Pemkab Gunungkidul dalam mengembangkan ternak kambing etawa ini.
“Bagaimana mengenai sanitasinya, pengelolaan susu, hingga izin dari BPOM terkait hasil produk susunya,” kata dia.
Kemudian setiap satu bulan sekali ada dokter hewan yang datang untuk mengecek kesehatan serta memberikan vitamin.
Keuntungan dari ternak etawa di kelompoknya ini tidak hanya produk susu saja. Namun juga sebagai tempat wisata edukasi di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News