GenPI.co Jogja - Berkat ketekunannya, pria asal Bantul bernama Wusono berhasil meraup keuntungan dari beternak kelinci.
Bahkan, pria yang tinggal di daerah Trimulyo, Kecamatan Jetis tersebut kini juga menjadi motor penggerak kelinci di Bantul dan sekitarnya.
Wusono mengaku sebelum beternak kelinci, dirinya adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Setelah 5 tahun merantau, dirinya pulang ke kampung dan sempat bingung karena tak mempunyai pekerjaan.
Dia kemudian mencoba beternak kelinci meski belum tahu ilmunya.
“Saya mengalami cibiran, cemoohan. Dibilangnya kelinci itu sesuatu yang kecil,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Rabu (23/2).
Wusono tidak peduli dengan cibiran tersebut. Dirinya kemudian belajar beternak kelinci dari satu peternak ke peternak yang lain.
“Saya pelajari 1 sampai 2 tahun. Saya menimba ilmu dan menerapkannya ke kandang saya,” ujarnya.
Wusono kemudian berhasil mengembangkan kelinci. Awalnya, dirinya hanya mampu menjual tidak lebih dari 50 ekor per bulan.
Namun saat ini sudah sekitar 300 sampai 500 ekor per bulannya.
“Ada berbagai jenis kelinci yang saya ternak. Ada kelinci anggora, lionhead, flam, flemish giant (fg) dan lainnya. Kategori hias dan pedaging,” kata dia.
Wusono menambahkan selama beternak kelinci ini ada banyak ilmu yang didapatkan, seperti kesabaran, berkreasi, dan inovasi.
“Kalau Anda tidak kreatif dan inovasi, saya yakin Anda akan ketinggalan. Jangan takut dicibir dan gagal. Jangan sambil mengeluh dan lakukan yang terbaik,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News