GenPI.co Jogja - Widodo kini mampu meraup untung dari bisnis ternak kroto di kampungnya daerah Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Pria paruh baya tersebut sebelumnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di sebuah perusahaan yang berada di Tangerang.
Dia lalu memutuskan untuk kembali ke kampung karena kesulitan ekonomi di tempat perantauan.
“Fokus dengan apa yang kita lakukan. Dijawil (kena PHK) ya bangkit lagi. Pilihannya hanya bangkit dan mati,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Minggu (20/2).
Widodo mengawali bisnisnya ini dengan membeli bibit semut kroto di tempat pelatihan.
Bibit tersebut kemudian dikembangbiakkan dan berhasil dipanen berkat kerja kerasnya.
“Kalau ingin ternak semut kroto, perhatikan media yang digunakan. Jangan menggunakan toples plastik karena aromanya menyengat. Tapi pakai toples mika yang tidak beraroma,” ujarnya.
Widodo mampu memaksimalkan semua hasil dari ternaknya menjadi uang. Tidak hanya telur saja yang disediakannya.
Dia juga melayani orang yang ingin beli bibit semut kroto.
“Apapun yang bisa dijadikan uang, kami jadikan uang. Orang cari telur, kami panenkan. Kalau cari bibit, kami berikan. Kami siap,” tuturnya.
Widodo berpesan kepada mereka yang ingin memulai usaha, agar dilakukan dengan sepenuh hati.
“Apapun kalau kita ikhlas dan sepenuh hati ternak semut kroto, semut meski kecil akan memberi imbalan ke kita,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News