GenPI.co Jogja - Rosul, pria asal Kabupaten Sleman berhasil budidaya bebek hingga mampu menjual 55 ribu butir telur bebek per pekannya.
Dia dulunya seperti anak-anak muda lainnya, setiap hari memakai jas bekerja di kantor. Saat pagi berkecimpung dengan kemacetan dan ketika pulang, stres.
Rosul lalu memutuskan untuk pulang ke desa. Dia mencari kehidupan yang bahagia tentram dan nyaman.
Rosul kemudian memaksimalkan sumber daya alam yang ada di desanya Banara, Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman dengan beternak bebek.
Awal meniti bisnis, dirinya memelihara 1.200 ekor bebek.
“Ketika awal membuka usaha, saya tidak berpikir mau dijual ke mana telurnya. Saya yang penting ditekuni dulu dan dipelajari,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Jumat (18/2).
Bebeknya kemudian mulai bertelur pada bulan pertama sebanyak 200 sampai 300 butir.
Kemudian meningkat menjadi 600 sampai 700 butir pada bulan kedua. Dia sempat kesulitan menjual hasil produksi telur tersebut karena tak punya kenalan sama sekali.
“Sekalinya bebek bertelur, tidak bisa diminta untuk berhenti bertelur. Bek, bebek kamu berhenti bertelur. Tidak bisa,” ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan Rosul untuk menjual telur bebek, seperti dengan menitipkan ke warung dan ada juga orang menawar.
Namun harga dan hasil yang didapat tidak sesuai yang diinginkannya. Rosul lalu memanfaatkan media sosial.
“Dengan media sosial, tidak hanya orang Jogja atau Jawa Tengah yang tahu. Tapi seluruh nusantara bisa tahu,” tuturnya.
Rosul kemudian berhasil mendapatkan perusahaan yang mampu menampung produksi telurnya.
“Setiap minggu, saya menjual 55 ribu butir telur saat ini,” kata dia.
Rosul pun mengajak untuk generasi muda agar kembali ke desa, memanfaatkan sumber alam yang ada.
“Alam menyediakan segalanya. Tinggal pemuda memaksimalkan alam yang ada di desa. Kebahagiaan dan ketentraman lebih nyaman di desa,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News