GenPI.co Jogja - Yuriko Maulana, pemuda asal Kabupaten Sleman ini berhasil membudidayakan lele secara modern dan tidak menimbulkan bau.
Yuriko awal tertarik untuk menjadi petani lele saat dirinya sarapan di sebuah warung bubur ayam ketika masih kuliah.
Dia kemudian membaca koran ada berita utama mengenai permintaan lele yang sangat luar bias am dan masih banyak kuota.
“Lulus kuliah saya berkenalan dengan lele. Saya harus mencari referensi terutama kendala apa saja mengenai lele,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Kamis (10/2).
Tak langsung lancar bisnis yang dirintisnya ini. Dia mengalami kendala satu sampai dua tahun pertama.
“Kendala awal kegagalan, jumlah kematian dan faktor yang tidak bisa dikontrol serta cuaca. Saya tidak serta merta menyerah begitu saja,” tuturnya.
Yuriko kemudian mulai memahami bagaimana beternak lele yang baik. Dia mampu meminimalkan risiko kematian.
Salah satu yang paling vital yakni mengenai bagaimana menjaga media hidup lele yaitu air supaya bisa tetap berkualitas baik.
“Air itu sangat vital. Bagaimana pengurasan, jeli melihat warna air. Karena kalau tidak, akan muncul masalah, penyakit, virus, dan lainnya yang bisa menyebabkan kematian massal,” ujarnya.
Yuriko mampu menjaga kualitas air agar lele berkembang dengan baik. Dia juga hanya memakai pakan pelet saja.
Dia menjual lele untuk konsumsi dan juga pembibitan dengan memanfaatkan kolam di atas lahan seluas 1.070 meter persegi.
“Bagi yang ingin belajar, bisa datang ke sini. Bukan mau menggurui, tapi akan saya berikan ilmu yang saya miliki,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News