GenPI.co Jogja - Vita Krisna Dewi memilih resign dari profesinya sebagai dosen untuk beternak domba sambil menggerakkan para generasi muda.
Dia telah memiliki kandang yang berdiri di atas lahan seluas 4 ribu meter di daerah Dero Wetan, Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Vita mengungkapkan saat dirinya masih menjalani sebagai dosen, dia melihat data-data di lapangan mengenai ketersediaan sumber protein hewani di Yogyakarta yakni domba.
Hal lain mendorongnya untuk beternak domba juga terkait isu pemuda yang mana jumlah Angkatan kerja di Indonesia sangat tinggi.
“Sehingga kita perlu menggerakkan ekonomi atau anak muda berpartisipasi dalam ketahanan pangan,” katanya dikutip dari Youtube Capcapung, Selasa (8/2).
Vita kemudian menyewa lahan di lereng Merapi tersebut seluas 4 ribu meter untuk digunakan ternak kambil.
Awalnya dia membuat kandang dengan kapasitas 100 ekor domba saja, dengan tujuan meyakinkan warga kalau peternakannya tidak menimbulkan bau tak sedap.
Kandang yang dibuatnya dengan sistem terkoleksi, sehingga tak menyebabkan bau, becek, hingga kotor.
Selain itu, feses hingga urin dari kambing dimanfaatkan dan bahkan digratiskan untuk warga sekitar.
Dalam pengelolaannya, Vita lebih memilih mengajak anak-anak muda dibandingkan dengan tenaga terampil dalam bidang peternakan.
“Banyak tenaga terampil, tapi saya lebih memilih generasi muda dan saya menemukan orang yang tepat,” tuturnya.
Peternakan yang dinamainya Sinatria Farm ini telah sukses. Sudah banyak generasi muda, termasuk kalangan mahasiswa belajar di tempat ini.
Dia juga ke depan ingin mengembangkan lagi kandangnya dengan kapasitas 500 sampai 1.000 ekor.
“Saya ingin memberi kemanfaatan yang lebih besar, lebih luas ke masyarakat, dan yang bisa saya lakukan untuk membela negara saya ya hanya dengan cara ini,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News