GenPI.co Jogja - Harga minyak goreng di tingkat pengecer maupun pasar rakyat di Kabupaten Kulon Progo masih di kisaran Rp19 ribu sampai Rp21 ribu.
Padahal operasi pasar minyak goreng di daerah ini sudah digencarkan sejak Jumat (21/1) lalu.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo Sudarna mengatakan sampai saat ini belum ada tanda-tanda penurunan harga meski sudah ada operasi pasar.
“Harga minyak goreng di masyarakat masih di kisaran Rp19 ribu sampai Rp21 ribu,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (26/1).
Adapun untuk alokasi minyak goreng dari Disperindag DIY untuk operasi pasar di Kulon Progo sebesar 6 ribu liter.
Sudarna mengaku operasi pasar hanya menyasar desa dan pedang kreatif di Alun-alun Wates karena harus bayar dulu baru dipasok.
Sudarna mengatakan lokasi operasi pasar ini di antaranya di Desa Kembang dan Donomulyo (Kecamatan Nanggulan), Desa Srikayangan (Sentolo).
Kemudian juga di Sidorejo (Lendah), Desa Jangkaran (Temon) dan PKL Alun-alun Wates.
“Hanya beberapa desa yang sanggup bayar dulu,” kata dia.
Menurut Sudarna, harga minyak goreng ini baru turun ketika stok dari pedagang dan pengecer sudah habis.
Sudarno menyebut toko ritel sudah berani menjual dengan harga Rp14 ribu karena mereka mendapat subsidi dari pemerintah.
“Yang bikin resah itu ada dua harga, yaitu yang dijual di toko ritel dengan yang dijual pengecer dan pedagang pasar,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News