GenPI.co Jogja - Kegiatan pariwisata dan pendidikan menjadi tumpuan untuk pemulihan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2022.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan ada banyak tantangan yang dihadapi DIY dalam upaya pemulihan ekonomi di 2022 ini.
“Pandemi belum turun level menjadi endemi,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (26/1).
Tantangan lainnya berupa ketidakpasitan ekonomi global dan berkurangnya stimulus pemerintah secara bertahap pada 2022 yang akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Meski demikian, BI telah memproyeksikan ekonomi tumbuh di kisaran 4,8 sampai 5,8 persen pada 2022 ini.
Menurut Sultan, akselerasi itu akan bergantung pada efektivitas pengelolaan risiko pandemi Covid-19 yang mungkin terjadi gelombang ketiga.
Adapun untuk upaya pengelolaan risiko pandemi itu di antarana dengan pengendalian mobilitas populasi sesuai saran dari Epidemiolog UGM dr Riris Andono.
Kemudian juga meningkatkan cakupan vaksinasi yanag pada awal 2022 ini sudah mencapai 99,6 persen.
“Dan juga tetap taat protokol kesehatan di semua lini,” kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Berdasar dari dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sultan menyebut ekonomi DIY pada triwulan III 2021 sebesar 2,30 persen.
“Pertumbuhan ekonomi DIY berdampak pada ketenagakerjaan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News