GenPI.co Jogja - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Malioboro mengungkapkan keresahannya terkait rencana relokasi kepada DPRD Kota Yogyakarta pada Senin (17/1).
Salah seorang PKL dari Paguyuban Lesehan PPLM Kelik Bekti Leksono mengatakan lokasi yang rencananya ditempati PKL sampai saat ini masih belum layak.
Selain itu juga tidak sesuai dengan harapan pedagang, terutama lesehan.
Kelik menyebut salah satu contohnya yakni belum ada pembuangan air maupun sumber air bersih.
“Layout penataan kuliner di tempat relokasi pun sampai sekarang belum ada kejelasannya,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (18/1).
Sementara, Ketua Koperasi PPKLY Wawan Suhendra mengatakan dari informasi yang didapatkannya, relokasi akan dilakukan pada 1 sampai 7 Februari mendatang.
Wawan mengungkapkan jika pada 8 Februari masih ada PKL yang berjualan di tempat yang lama maka harus siap untuk ditertibkan.
“Tinggal menghitung hari saja sekarang, jika rencana itu direalisasikan,” ujarnya.
Wawan menyampaikan PKL berharap rencana relokasi tersebut dihentikan sementara selama Pansus DPRD Kota Yogyakarta masih bekerja.
“Informasi yang kami dapatkan tidak utuh soal rencana relokasi itu,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News