GenPI.co Jogja - Aktivitas pembelian tanah virtual di Metaverse disebut punya peluang menjadi investasi yang menjanjikan.
Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ridi Ferdiana melihat ketika dibandingkan dengan kenaikan tanah di kondisi nyata, maka sangat menjanjikan.
“Tapi aman atau ada peminat pembelinya, itu lain cerita,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (7/1).
Ridi mengungkapkan adanya potensi itu karena melihat pengguna metaverse terus berkembang.
Berbagai lokasi menarik pun diperjual belikan dalam bentuk tanah virtual.
“Kenaikannya (nilai jual tanah virtual) juga menjanjikan,” ujarnya.
Ridi mencontohkan lahan virtual UGM yang sebelumnya 0.1 USDT di Next Earth sudah naik menjadi 382,64 USDT.
Dalam situs Nextearth.io, sejumlah lahan virtual di Yogyakarta juga telah terjual dengan mata uang kripto.
Adapun beberapa di antaranya Kompleks Gedung Agung Yogyakarta, Kompleks Museum Benteng Vredeburg, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY.
Kemudian juga lahan virtual di lokasi Alun-alun Utara, Kantor Gubernur DIY.
Ridi menambahkan membeli tanah virtual ini maka akan mempunyai kepemilikan berupa Non Fungible Token (NFT).
NFT berfungsi untuk mencegah aset disalin dan diperbanyak. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News