GenPI.co Jogja - Pandemi COVID-19 ternyata berdampak pada naiknya angka kemiskinan di Kota Yogyakarta.
Meski tidak naik signifikan, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkapkan, angka kemiskinan naik 0,4 persen menjadi 7,27 persen pada 2020.
Dirinya pun berharap pada tahun ini angka kemiskinan bisa turun menjadi 7,1 persen.
“Ada beberapa warga yang tadinya tidak lagi masuk dalam data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS), kembali masuk dalam data,” katanya di Yogyakarta seperti dilansir Antara Sabtu, (18/12).
Walau begitu, Heroe bersyukur lantaran kenaikan angka kemiskinan di Kota Yogyakarta tidak terlalu besar.
Ia pun membandingkan dengan kabupaten lain di DIY yang mengalami kenaikan 1-2 persen.
Karena itu, Heroe mengatakan, pihaknya akan melanjutkan program intervensi penanganan kemiskinan.
Heroe meminta program tersebut bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat miskin.
“Jadi, tidak asal memberikan bantuan atau membuat pelatihan-pelatihan,” ujar Heroe.
Heroe berharap, hasil program intervensi penanganan kemiskinan lebih optimal mengingat laju kemiskinan tengah melambat.
Menurutnya, program intervensi pengentasan kemiskinan bertujuan untuk memastikan masyarakat mampu beradaptasi dengan perubahan akibat pandemi COVID-19.
“Kalau masyarakat butuh pelatihan wirausaha, akan diberikan pelatihan yang sesuai. Bila yang dibutuhkan untuk bekerja, juga dilakukan intervensi yang sesuai,” tuturnya.
Karena itu, Heroe meminta tim pengentasan kemiskinan yang ada di tiap wilayah Yogyakarta untuk mendata warga miskin dan kebutuhan intervensi. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News