GenPI.co Jogja - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kulon Progo, Triyono mengungkapkan, angka kemiskinan di Kulon Progo merupakan tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sedangkan angka kemiskinan di DIY tertinggi di Pulau Jawa, artinya angka kemiskinan di Kulon Progo merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa.
Triyono mengakui, ada beban psikologi di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa terhadap angka kemiskinan yang tinggi.
“Desa dengan angka kemiskinan tertinggi di Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh dengan 41,64 persen; Desa Kalirejo, Kecamatan Pengasih dengan 39,20 persen; dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih dengan 31,65 persen. Ketiga desa ini jadi perhatian khusus Pemkab untuk mempercepat penanganan kemiskinan,” katanya melansir Antara, Selasa (7/12).
Untuk itu, Pemkab Kulon Progo akan mengoptimalkan program lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menurunkan angka kemiskinan di Kulon Progo sebesar 18,1 persen.
“OPD harus bersinergi secara optimal untuk serius menekan angka kemiskinan yang ada di Kulon Progo,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana mengakui, permasalahan kemiskinan jadi persoalan yang sulit ditangani.
Karena itu, lanjutnya, Kementerian Sosial RI membentuk kelompok kerja pengelola data terpadu program penanganan kartu miskin.
Hal tersebut diterapkan dalam Keputusan Menteri Sosial Nomor 284/HUK/2016 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 mengenai Penanganan Fakir Miskin.
“Kami tengah berupaya meringankan beban masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup untuk menyejahterakan masyarakat,” tuturnya.
Fajar berharap, masyarakat dalam kategori kurang mampu dapat segera ditangani.
Sehingga, lanjutnya, pihaknya dapat merealisasikan tujuan untuk mengentaskan angka kemiskinan.
Selain itu, upaya pengentasan kemiskinan itu bisa bergerak sinergis dan berkelanjutan.
“Kami meminta program OPD bersinergi untuk menurunkan angka kemiskinan di Kulon Progo,” pungkasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News