GenPI.co Jogja - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Miyono, memperkirakan pertumbuhan ekonomi wilayah itu pada 2022 tumbuh di sekitar 4,8 hingga 5,8 persen (year-on-year).
Sedangkan inflasi DIY diperkirakan berada di sekitar 2,9 hingga 3,3 persen (yoy).
“Kami yakin kondisi DIY pada 2022 akan semakin membaik baik di bidang penanganan pandemi COVID-19 maupun perekonomian,” katanya, Rabu (24/11).
BI juga memprediksi ekonomi DIY di akhir tahun tumbuh sekitar 5,4 hingga 6,2 persen (yoy).
Sementara itu, di sisi raihan inflasi di 2021 diperkirakan masih rendah di sekitar 1,6 hingga 2 persen (yoy).
"Pada 2022 kami tetap optimis bahwa pemulihan ekonomi masih akan terus berlanjut," ujarnya.
Menurut Miyono, faktor utama pendorong perbaikan ekonomi di DIY yaitu mobilitas manusia yang diperkirakan semakin meningkat.
Selain itu, beberapa event besar juga akan kembali diselenggarakan secara luring.
Meski begitu, dirinya berharap seluruh warga DIY tidak abai dalam menjaga protokol kesehatan.
Selain itu, kondisi ekonomi global juga tidak menentu hingga berpotensi mendorong ‘imported inflation’.
"Daya beli masyarakat perlu terus dijaga, sejalan dengan stimulus pemerintah yang mulai dikurangi pada tahun 2022," sebutnya.
Menurutnya, sinergi dan inovasi dapat menjadi kunci pemulihan ekonomi di DIY.
"Berkaitan dengan itu, sebagai bagian dari ekosistem sosial-ekonomi di DIY, Bank Indonesia senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, dalam memajukan ekonomi DIY," tutupnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News