GenPI.co Jogja - Mentalitas miskin masyarakat membuat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah sering salah sasaran.
Hal ini dapat dilihat dari fenomena berupa ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terindikasi menerima bansos yang seharusnya bukan menjadi hak mereka.
Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Kajian Pembangunan Sosial (SODEC) Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM Hempri Suyatna.
Hempri mengatakan jika mereka sadar bansos tersebut bukan haknya maka seharusnya segera dikembalikan.
“Bentul mentalitas miskin ini harus dibenahi supaya program bansos tepat sasaran,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/11).
Hempri mengungkapkan bansos idealnya diberikan untuk mengatasi risiko sosial.
Baik itu dari aspek rehabilitas sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan.
Hempri menyebut sudah banyak kebijakan bansos dari pemerintah. Namun ia melihat kurang efektif karena masih banyak salah sasaran.
“Program bansos ini cenderung hanya menjadi pemadam kebakaran dan parsial,” tuturnya.
Hempri berharap para ASN yang menerima bansos ini memiliki kesadaran untuk mengembalikan bantuan yang bukan haknya.
“Menerima sesuatu yang bukan haknya tidak baik dalam perspektif hukum,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News