GenPI.co Jogja - Pemerintah Kabupaten Sleman membuat terobosan digitalisasi untuk mempermudah lelang cabai di Pasar Lelang Sleman.
Bupati Sleman mengatakan terobosan tersebut berupa dibuatkan aplikasi dipanen.id yang bisa diunduh di playstore.
“Aplikasi ini untuk memudahkan transaksi dan menjamin transparansi dalam pelaksanaan lelang,” katanya dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (16/11).
Kustini mengungkapkan keberadaan Pasar Lelang Cabai menjadi pengendali fluktuasi harga cabai yang merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Sleman.
“Dengan harga cabai yang stabil dan ketersediaan stok maka inflasi bisa ditekan,” tuturnya.
Menurut Kustini, kesadaran petani meningkat seiring waktu untuk menjual panen di pasar ini.
Hal itu berdasar data cabai yang masuk di pasar lelang pada 2019 sebesar 5.529,43 kuintal.
Kemudian meningkat pada 2020 menjadi sebesar 6.391,56 kuintal.
Kustini mengatakan hasil panen cabai di Sleman pada saat musim raya perhari rata rata mencapai 20 ton.
Sedangkan yang dipasarkan melalui Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) berkisar antara 10 hingga 12 ton perhari.
“Untuk musim-musim seperti saat ini jumlah cabai yang beredar di PPHPM mencapai sekitar 6 hingga 7 ton per hari,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News