GenPI.co Jogja - Penjualan maggot dari pembudidaya di Kabupaten Gunungkidul telah ke berbagai daerah di nusantara.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pun memiliki harapan agar pembudidaya mampu memasarkan produknya hingga tingkat ekspor.
Wakil Bupati Heri Susanto mengatakan kelompok pembudidaya maggot yang berada di Dusun Salam, Kecamatan Patuk sudah mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Heri berharap budidaya ini bisa menyebar ke wilayah lain dan produknya juga bisa diekspor.
“Kami utamakan ekonomi kerakyatan untuk kesejahteraan warga,” katanya dikutip dari laman resmi Pemkab Gunungkidul, Senin (15/11).
Hal tersebut dikatakan Heri saat peresmian rumah ekonomi kreatif pembudidayaan magot dengan nama Diant Organic Farm di Kecamatan Patuk, Jumat (12/11) lalu.
Warga di Salam ini sudah membudidayakan maggot sejak empat tahun terakhir.
Maggot merupakan larva dari lalat black soldier fly (Hermetia Illucens, Stratimydae, Diptera) atau BSF.
Maggot bisa menjadi alternatif untuk pakan ternak seperti ikan, ayam dan juga burung.
Kelompok ini kemudian mengembangkan usahanya dengan budidaya ikan, ternak dan kebun.
Pelopor budidaya maggot di Patuk Kusdiana mengatakan produksi maggot per hari saat ini sebanyak 60 kilogram.
“Untuk telur maggot saat ini penjualannya sudah sampai Jambi. Sedangkan maggot, sudah ke berbagai daerah,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News