Desa di Bantul Diharap Sulap Sampah Jadi Produk Bernilai Ekonomis

04 November 2021 04:00

GenPI.co Jogja - Pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul diharapkan bisa selesai di tingkat desa agar bisa mengurangi volume sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan kapasitas di TPST Piyungan sudah penuh.

“Kami ingin supaya pengelolaan sampah bisa selesai di tingkat desa,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (4/11).

BACA JUGA:  Cuaca Ekstrem, Bupati Bantul Minta Lurah Buat Tempat Evakuasi

Abdul Halim mengungkapkan ketika sampah bisa dikelola di tingkat desa maka akan berdampak positif dan memberi manfaat.

Menurut Abdul Halim, baik sampak organik maupun non-organik masih bisa dimanfaatkan.

BACA JUGA:  Bantul Luncurkan Resi Deswita, Bantu Destinasi Tak Terdaftar

“Nilai kemanfaatan masih ada. Sampah organik bisa jadi kompos, sedangkan non-organik bisa diolah macam-macam,” tuturnya.

Abdul Halim mencontohkan misal saja sampah plastik bekas kemasan bisa dibuat kerajinan atau sesuatu yang punya nilai tambah dari sisi ekonomi.

BACA JUGA:  Wujudkan Satu Data, Wabup Bantul Ingin Selalu Evaluasi Program

Abdul Halim mencontohkan Desa Potorono di wilayahnya yang punya pengelolaan sampah terpadu.

Sumber daya manusia di desa tersebut memadai dan kompak.

“Seluruh dukuh kami undang ke sini (Desa Potorono) agar bisa mengelola sampah dengan baik,” kata dia.

Desa Potorono juga menjadi lokasi peluncuran model pengelolaan sampah berbasis BUM-Kal. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA