Analisis Belanja Wisatawan, Pemkot Yogyakarta Adakan FGD

22 Oktober 2021 07:30

GenPI.co Jogja - Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta tengah mengkaji analisis belanja wisatawan di 2021.

Salah satunya dengan mengadakan focus group discussion analisis belanja wisatawan dengan melibatkan para pelaku wisata.

Kegiatan tersebut menjadi salah satu dasar menyusun kebijakan peningkatan kualitas sektor pariwisata dan memaksimalkan belanja wisatawan di Kota Yogyakarta.

BACA JUGA:  Wisatawan ke Malioboro Meningkat, Dishub Yogyakarta Sweeping

“Kinerja kunci pariwisata salah satunya adalah belanja wisatawan. Kajian belanja wisatawan ini untuk menghimpun data persepsi wisatawan terhadap produk yang berkaitan dengan pariwisata di Kota Yogyakarta,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko dalam keterangannya di Hotel Phoenix Yogyakarta, Kamis (21/10).

Wahyu menyatakan, kajian itu juga untuk mengetahui perilaku wisatawan saat berwisata ke Kota Yogyakarta.

BACA JUGA:  Wisatawan Terobos Barikade ke Pantai Selatan di Bantul

Dengan mengetahui perilaku wisatawan tersebut, lanjutnya, dapat menjadi dasar penyusunan strategi peningkatan kualitas sektor pariwisata.

Termasuk memacu inovasi yang pada akhirnya dapat memaksimalkan belanja wisatawan yang akan datang.

BACA JUGA:  Pemkot Yogyakarta Ingatkan Biro Wisata, Dilarang Bawa Wisatawan

“Kajian ini kami lakukan dengan serius menghitung agar menjadi data base valid untuk penentuan kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Yogyakarta yang akan datang,” paparnya.

Dia menyebut belanja wisatawan pada 2020 di Kota Yogyakarta sebesar Rp732.900 dengan lama tinggal 1,63 hari.

Berdasarkan data itu, sektor pariwisata terlihat lambat dalam menggerakkan perekonomian Kota Yogyakarta.

Salah satu penyebabnya yaitu kondisi pandemi COVID-19.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memacu diri melakukan upaya perbaikan- perbaikan yang konkret. Melalui fgd ini semoga dapat diformulasikan bersama upaya- upaya untuk memperkuat kualitas destinasi, industri dan kelembagaan pariwisata di Kota Yogyakarta,” tutur Wahyu.

Sementara itu, menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pengelolaan pariwisata harus berubah karena wisata saat ini mengalami pergeseran persepsi dan nilai dibandingkan wisata zaman dulu.

Oleh karena itu, pihaknya perlu menguatkan karakter unik wisata, melakukan branding dan identifikasi segmentasi wisatawan di Kota Yogyakarta.

“Langkah kita yang pertama harus temukan hal-hal unik yang tidak ada di kota lain. Itu dikembangkan dan ditawarkan untuk dijual. Mulai tata mana yang akan dijual dan dibranding. Keunggulan komparatif menjadi kekuatan utama tapi juga diimbangi dengan keunggulan kompetitif,” terangnya.

Pihaknya juga menilai, perlunya menggali segmentasi wisatawan, misalnya kelompok premium yang perlu digarap di Kota Yogyakarta. Apa lagi, mengingat perilaku wisatawan kelompok premium memiliki perilaku yang berbeda dengan kelompok wisatawan biasa.

Salah satu contohnya yaitu kelompok premium yang rela mengeluarkan nominal belanja lebih terhadap produk yang memiliki kualitas baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA