GenPI.co Jogja - Penjualan blangkon dari Kampung Rejowinangun, Kotagede, Kota Yogyakarta mulai menggeliat setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Salah seorang pengrajin, Subranto, 55, mengatakan dirinya sempat berhenti total berproduksi pada 2020 akibat pandemi.
“Saya sempat berhenti total tidak produksi. Karena tempat penjualan utama ke destinasi wisata tutup. Stok tidak laku” katanya dikutip dari laman resmi Pemkot Yogyakarta, Jumat (15/10).
Subranto tidak menyerah. Ia bersama istrinya kemudian kembali melakukan produksi blankon pada awal 2021.
Subranto mencoba menjual produknya melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Pada saat awal memanfaatkan platform digital itu, memang baru beberapa blangkon saja yang laku.
Namun setidaknya stok produknya telah dapat terjual.
“Awalnya hanya satu atau dua yang laku. Tapi sekarang sudah cukup lumayan jualan online di Facebook dan Instagram,” tuturnya.
Subranto mengatakan sejauh ini hasil penjualan blangkon baru untuk mencukup kebutuhan rumah tangga saja.
“Belum bisa untuk memutar produksi. kami harap pemerintah ada bantuan modal,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News