BPBD Sebut Tren Bencana Tanah Longsor di Yogyakarta Meningkat

BPBD Sebut Tren Bencana Tanah Longsor di Yogyakarta Meningkat - GenPI.co JOGJA
Frekuensi bencana tanah longsor di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. (Foto: ANTARA/HO-Basarnas Yogyakarta)

GenPI.co Jogja - Frekuensi bencana tanah longsor di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir atau pada periode 2018 hingga 2022.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan tren peningkatan bencana longsor ini harus menjadi perhatian semua pihak.

“Terutama bagi yang berada di lokasi rawan longsor,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (8/2).

BACA JUGA:  Hujan Lebat, Bencana Tanah Longsor Terjadi di Bantul

Dari data BPBD DIY, selama 2018 tercatat terjadi bencana tanah longsor sebanyak 147 kali. Kemudian menjadi 506 kejadian saat 2019.

Pada 2022 bencana tanah longsor di DIY terjadi 475 peristiwa dan di 2021 sebanyak 351, serta di 2022 melonjak 707 kejadian.

BACA JUGA:  Longsor Galian Proyek Perumahan di Sleman, 2 Orang Tewas

Dalam periode 2018 sampai 2022 total tercatat sebanyak 2.186 kali bencana tanah longsor dengan yang terbanyak di Kulon Progo yakni 1.068 kejadian.

Disusul Bantul dengan 488, Gunungkidul 389 kejadian, Sleman 149 dan di Kota Yogyakarta ada 116 tanah longsor.

BACA JUGA:  Banjir dan Tanah Longsor Menerjang 7 Kecamatan di Kulon Progo

Menurut Biwara, pemicu utama bencana tanah longsor karena kondisi tanah yang rawan longsor dan juga curah hujan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya