Waduh! Lahan Abadi di Gunungkidul Menyusut Hingga 7.766 Hektare

Waduh! Lahan Abadi di Gunungkidul Menyusut Hingga 7.766 Hektare - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi lahan pertanian atau lahan abadi di Kabupaten Gunungkidul (foto: ANTARA/Sutarmi)

GenPI.co Jogja - Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Adinoto mengatakan, berdasarkan data dari DPP, lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) atau lahan abadi di tahun ini mengalami penyusutan 7.766 hektare dari 30.000 hektare menjadi 22.234 hektare.

Menurut Adinoto penyusutan tersebut dikarenakan alih fungsi lahan yang mencapai 300 hektare.

Selain itu, ada juga pengeluaran lahan kehutanan yang tadinya masuk kawasan LP2B.

BACA JUGA:  Waduh, 1.444 Jiwa Warga Gunungkidul Disabilitas Psikososial

“Kemudian, program-program strategis pemerintah seperti Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), kawasan industri Semin, penyangga jalan, dan lain sebagainya,” ujar Adinoto seperti melansir Antara, Rabu (8/12).

Meski begitu, Adinoto menyebutkan, penyusutan LP2B di Gunungkidul lebih kecil dibandingkan dengan sejumlah kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

BACA JUGA:  Berdedikasi, 8 Seniman di Gunungkidul Dapat Apresiasi

Menurut Adinoto, dengan LP2B seluas 22.234 hektare masih jadi yang paling tinggi se-DIY.

“Kalau mengenai jumlah persentase, alih fungsi lahan di Gunungkidul itu tidak sampai satu persen,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Festival Campursari Gunungkidul 2021, Ajang Seniman Lokal Bangkit

Mengenai alih fungsi area pertanian di luar LP2B, terdapat di Kecamatan Semin yang lahannya dijadikan terminal; kemudian di Desa Logandeng, Kecamatan Playen yang lahannya dijadikan hotel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya