PPKM, PAD Wisata di Gunungkidul Semakin Memprihatinkan

PPKM, PAD Wisata di Gunungkidul Semakin Memprihatinkan - GenPI.co JOGJA
Objek wisata Pantai Ngobaran, Kabuten Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

GenPI.co Jogja - Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata di Kabupaten Gunungkidul mengalami penurunan dan semakin parah akibat adanya kebijakan PPKM.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan akibat pandemi yang mewabah ini PAD dari pariwisata menurun setiap tahun.

“PAD turun, bahkan untuk pelaku wisata tidak ada pemasukan,” katanya dikutip dari Antara, Senin (26/9).

BACA JUGA:  Pemprov Yogyakarta Tingkatkan Ekonomi Warga, Caranya Top

Harry mengatakan PPKM Darurat yang diberlakukan pada 3 Juli 2021 menyebabkan dampak yang paling terasa.

Ia menyebut sejak itu, destinasi wisata ditutup sehingga aktivitas pariwisata berhenti total.

BACA JUGA:  Pembangunan Tol di Jogja Dimulai, Wujudkan Konektivitas Ekonomi

Harry menyebut PAD sektor wisata mencapai Rp25 miliar dengan jumlah kunjungan tercatat ada 3,8 juta turis pada 2019 lalu.

Kemudian pada 2020 menurun menjadi Rp14,2 miliar dengan adanya pembatasan operasional wisata.

BACA JUGA:  Uji Coba Wisata Ratu Boko di Sleman Diharap Geliatkan Ekonomi

Harry menyebut pada 2021 kondisinya lebih memprihatinkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya