Ukuran Tahu di Gunungkidul Jadi Kecil dan Mahal, Kok Bisa?

Ukuran Tahu di Gunungkidul Jadi Kecil dan Mahal, Kok Bisa? - GenPI.co JOGJA
Ilustrasi – Evi bersama pekerja tengah memproduksi tahu meskipun harga bahan baku kedelai masih tinggi, Kamis (3/6/2021). (FOTO: ANTARA/Anisyah Rahmawati)

GenPI.co Jogja - Perajian tahu di Kabupaten Gunungkidul sempat berhenti produksi selama tiga hari karena tingginya bahan baku kedelai.

Salah seorang perajin tahu di Kecamatan Wonosati Santoso mengatakan pembuatan tahu sempat berhenti pada 11 sampai 13 Februari lalu.

Dia menyebut berhentinya produksi ini untuk menyeragamkan harga kedelai dan pembelian satu pintu.

BACA JUGA:  Bikin Adem, Ini Tujuan Umat Hindu di Gunungkidul Gelar Melasti

“Selain itu juga untuk menyamakan harga tahu, supaya bisa tetap berproduksi di tengah tingginya harga kedelai,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (22/2).

Santoso mengungkapkan harga tahu di tingkat perajin mengalami kenaikan sejak 15 Februari lalu.

BACA JUGA:  Aktif saat Pandemi, KONI DIY Beri Penghargaan Gunungkidul

Adapun untuk tahu di wilayahnya dijual sebesar Rp38 ribu per dari yang sebelumnya sebesar Rp33 ribu per cetakan.

Sedangkan untuk tahu setengah matang sebesar Rp38 ribu sampai Rp45 ribu per cetakan.

BACA JUGA:  Pembatasan Mulai Diberlakukan di Gunungkidul, Warga Pasrah

Kemudian tahu pong sebesar Rp53 ribu per cetakan dari yang sebelumnya dijual sebesar Rp43 ribu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya