Masyarakat sekitar ramai-ramai menyulap hutan yang semula gundul akibat pembalakan liar, menjadi rimbun dan lestari.
Selain itu, ekowisata di Kawasan Hutan Menoreh Barat, Kulon Progo tersebut dinilai mampu menyejahterakan masyarakat di sekitarnya.
Kalibiru sendiri dikelola oleh Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) Mandiri program Perhutanan Sosial sejak 2009.
BACA JUGA: Menikmati Senja dan Musik di Hutan Pinus Becici
Berkat kolaborasi seluruh pihak dari masyarakat setempat, pemerintah daerah dan pusat, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM), Wisata alam ini terbentuk.
Bahkan, pada 2018, omzet Kalibiru mencapai Rp7,2 miliar.
BACA JUGA: Resto Jiwa Jawi, Melahap Makanan Lezat di Tengah Hutan!
Menurut Ketua Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) Mandiri Kulonprogo, Parjan, saat ini banyak warga yang sebelumnya bekerja di luar negeri dan kota, pulang ke kampung halaman untuk mengelola Wisata Alam Kalibiru.
Namun, Parjan dan kelompoknya banyak menemui tantangan pada awal pembentukannya.
BACA JUGA: Asyik, Keroncong Plesiran Bakal Digelar di Hutan Pinus Sari
Sebelumnya, kawasan tersebut merupakan kawasan hutan produksi yang menjadi tempat masyarakat menanam pohon dan tumbuhan lainnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News