Situs Stupa Peninggalan Mataram Kuno Ditemukan di Sleman

03 September 2021 02:00

GenPI.co Jogja- Warga menemukan batuan yang diduga situs stupa atau cagar budaya di Bukit Mintorogo, Pedukuhan Gayam, Kalurahan Gayamharjo, Kapnewon Prambanan, Kabupaten Sleman.

Kendati, sudah tidak terlihat bentuknya secara utuh. Akan tetapi struktur batuan tersebut diduga dulunya adalah stupa candi.

Ditanya mengenai temuan tersebut, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, Zaimul Azzah mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan terhadap situs itu beberapa waktu lalu.

Ia membenarkan bahwa situs diduga stupa candi itu berkaitan dengan ajaran agama Buddha.

"(Situs) itu beberapa waktu yang lalu sudah kita tinjau. Memang kemarin kan temen-temen ke sana meninjau di lokasi," kata Azzah, Kamis (2/9/2021).

Sejauh ini memang Azzah mengaku masih belum bisa berbicara lebih terkait temuan itu. Namun, data dari tinjauan yang telah dilakukan beberapa waktu lalu mengindikasikan situs tersebut sebagai stupa.

"Diduga memang sebuah stupa. Masih dugaan awal sebagai stupa," ucapnya dilansir dari Ayoyogya.com.

Kendati begitu, disebutkan Azzah, pihaknya masih akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait temuan itu. Guna memastikan bentuk keseluruhan situs tersebut.

"Kelihatannya kan masih ada komponen-komponen stupa yang mungkin memang ini perlu penelitian lebih lanjut, tapi dugaan awal itu stupa begitu," imbuunya.

Azzah menuturkan, jika melihat sebaran dari candi-candi yang ada di daerah Prambanan, bangun-bangunan yang memiliki karakteristik serupa berasal dari abad ke-IX.

"Kalau perkiraan tahun kita melihat sebaran yang ada di Prambanan yang punya bangunan-bangunan senada itu ya kira-kira abad IX lah," tuturnya.

Lebih lanjut Azzah menyebut juga masih melakukan beberapa penelitian lebih lanjut terkait temuan serupa, seperti corak stupa hingga formasi batuan yang tersebar di sejumlah wilayah.

"Di sana juga ada beberapa bangunan stupa ya, misalnya ada Stupa Dayagiri, Sumberwatu, lalu ada stupa yang saat ini sedang kami lakukan studi-studi yang nantinya akan kita coba untuk rekonstruksi. Dulu ada juga Stupa Dawangsari," terangnya.

Pegiat cagar budaya Hari Wahyudi, yang sebelumnya telah meneliti temuan tersebut, menyampaikan, bangunan itu diperkirakan sudah dibangun pada abad 8 M hingga 10 M.

"Ini kalau dari bentuknya hampir sama dengan dataran Prambanan semua. Dari abad 8-10 M secara keilmuan ini. Jadi bentuknya stupa tunggal," kata Hari.

Menilik dari lokasi penemuan situs bersejarah ini yang berada di perbuktian Prambanan, Hari menyebut bahwa situs ini sebagai yang tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal itu juga telah dibuktikan dengan pengukuran yang dilakukan sebelumnya.

"Kalau kemarin diukur itu 414 mdpl. Sementara ini menjadi situs candi mataram kuno tertinggi di Yogyakarta," ujarnya.

Ketua Pengelola Bukit Mintorogo, Brewok, mengatakan, sebenarnya objek yang diduga cagar budaya tersebut sudah cukup lama ditemukan oleh warga sekitar. Bahkan masyarakat setempat juga menganggap tempat itu sebagai tempat sakral.

"Sebetulnya sudah lama (ditemukan). Cuma kalau kepercayaan kami ini kan tempat yang kami sakralkan, di penduduk sini itu menganggap itu adalah pertapaan Begawan Ciptaning. Jadi orang-orang sini menganggap daerah sakral," ujar Brewok.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA