Hunian Hotel Mulai Meningkat di Akhir Pekan, Ini Penyebabnya

22 Oktober 2021 22:30

GenPI.co Jogja - Okupansi atau hunian hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mulai menunjukkan peningkatan walau masih terbatas di akhir pekan.

"Peningkatan yang cukup baik terjadi di hotel bintang tiga ke atas. Namun untuk hotel non bintang dan hingga bintang dua belum mengalami peningkatan yang signifikan," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Jumat (22/10).

Menurutnya, peningkatan okupansi hotel bintang tiga hingga lima di DIY dipicu oleh kegiatan MICE yang banyak digelar oleh sejumlah institusi baik pemerintah maupun swasta di DIY dalam beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA:  Jangan Bingung! Ini Rekomendasi 6 Hotel Syariah di Yogyakarta

Selain itu, okupansi hotel bintang tiga hingga lima rata-rata bisa mencapai lebih dari 40 persen setelah sebelumnya berada di kisaran 10-20 persen.

Namun, untuk hotel non bintang hingga bintang dua, masih berada di kisaran 20-40 persen setelah sebelumnya selalu berada di bawah 10 persen.

BACA JUGA:  Hotel di Kawasan Malioboro Yogyakarta, Nih Daftar dan Tarifnya

"Konsumen untuk hotel bintang dua ke bawah biasanya adalah wisatawan dengan budget menengah ke bawah. Karena masih banyak destinasi wisata yang belum dibuka, maka okupansi hotel belum bisa meningkat," tuturnya.

Oleh karena itu, Deddy pun berharap pemerintah bisa segera membuka berbagai destinasi wisata di DIY, sehingga akan berimbas pada meningkatnya okupansi seluruh jasa akomodasi pariwisata di wilayah tersebut.

BACA JUGA:  Ingin Hemat Ongkos? Ini 10 Hotel Murah di Sekitar Yogyakarta

Hitungan okupansi hotel tersebut, lanjutnya, dihitung berdasarkan kapasitas maksimal kamar yang diizinkan untuk menerima tamu yaitu 70 persen dari total kapasitas.

Meski sudah mengalami peningkatan okupansi, namun Deddy menyebut kondisi usaha perhotelan belum kembali pulih seperti sediakala.

"Perlu diingat bahwa kami mengalami masa-masa sulit selama hampir dua tahun akibat pandemi. Kami melakukan berbagai usaha untuk tetap bertahan seperti menjual aset atau hutang. Kenaikan okupansi ini memang perlu disyukuri tetapi kondisi belum sepenuhnya pulih," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, objek wisata yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu Taman Pintar sudah kembali dibuka per 20 Oktober.

"Taman Pintar sudah memiliki sertifikasi CHSE dan QR Code untuk PeduliLindungi. Ada pembatasan jumlah kunjungan yang diberlakukan yaitu maksimal 25 persen dari kapasitas," katanya.

Ia pun berharap kepada wisatawan yang datang ke Yogyakarta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan sudah menjalani vaksinasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto
hunian   okupansi   hotel   PHRI   DIY  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA