GenPI.co Jogja - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan produksi padi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Rismiyadi mengatakan sejumlah upaya itu di antaranya dengan penyediaan sumber air.
Penyediaan sumber air ini dengan cara membangun sarana dan prasarana berupa saluran irigasi dalam. Kemudian jaringan irigasi tersier dan embung geomembran.
“Upaya lain yang dilakukan yakni dengan penguatan kelembagaan kelompok tani,” katanya dikutip dari Antara, Senin (9/10).
Dia juga mengimbau supaya para petani memakai bibit jenis padi inhibrida dan Hibrida, supaya bisa meningkatkan produksinya.
“Kami juga menyalurkan benih padi varietas unggul untuk ditanam di 2.300 hektare, yakni varietas Ciherang dan Cakrabuana,” ujarnya.
Dari datanya, ada sebanyak dua komoditas yang selama ini dikembangkan oleh petani, yakni padi sawah dan padi gogo.
Rismiyadi mengungkapkan untuk daerah penghasil padi terbesar dari 14 kecamatan di Gunungkidul ada lima di antaranya.
Terbanyak yakni Semin dengan total rata-rata setiap musim panen sebanyak 26.083,80 ton. Kemudian disusul Patuk, 16.147,56 ton.
Selanjutnya ada di Kecamatan Ngawen 12.549,33 ton, Gedangsari 11.975,40 ton, dan Kecamatan Ponjong 10.307,38 ton.
“Kami optimistis untuk hasil produk padi di Gunungkidul ke depannya bisa melebihi prognosa,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News