GenPI.co Jogja - Balai TNGM meningkatkan patroli untuk antisipasi terjadinya kebakaran hutan Gunung Merapi selama musim kemarau.
Kepala Balai TNGM Wahyudi mengatakan patroli ini juga berkoodinasi dengan BPPTKG Yogyakarta karena pemicu kebakaran juga bisa diakibatkan material guguran Merapi.
“Kami koordinasi mengenai pemantauan titik api yang sampai ke vegetasi. Termasuk juga arah dan jarak luncurnya,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (5/10).
Adapun untuk lokasi pemantauan di antaranya di daerah Tugu Suharto, Jurang Jero, Magelang, Jawa Tengah, kemudian di Turgo, Kecamatan Pakem, Sleman.
Wahyudi mengungkapkan peristiwa kebakaran ini sempat terjadi pada 30 September 2023 lalu saat ada guguran yang meluncur ke arah Kali Krasak pukul 11.42 WIB.
“Dari pemantauan yang dilalukan, kebakaran sudah tidak lagi terlihat sekitar pukul 12.07 WIB,” tuturnya.
Selanjutnya pada Senin 2 Oktober 2023 sekitar pukul 07.40 WIB sempat terjadi guguran dengan jarak luncur 1.700 meter ke arah Kali Bebeng.
“Beberapa saat setelahnya, sempat terpantau muncul kepulan asap di hulu Sungai itu. Kemudian sudah tidak teramati sekitar pukul 09.00 WIB,” ujarnya.
Wahyudi mengatakan TNGM juga melakukan koordinasi dengan polisi, masyarakat hingga sukarelawan untuk pencegahan kebakaran ini.
“Sosialisasi terus kami lakukan kepada masyarakat. Termasuk patroli pencegahan kebakaran,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News