GenPI.co Jogja - Masyarakat Bantul diimbau tetap mengelola sampah secara mandiri meski TPST Piyungan telah dibuka setelah ditutup sementara sejak 23 Juli 2023.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan sudah menjadi keputusan Bantul harus mandiri dalam pengelolaan sampah.
“Intinya, kami terus berusaha mengelola sampah secara mandiri meski TPST Piyungan dibuka,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (6/9).
Abdul Halim Muslih mengungkapkan Bantul pun tidak akan terpengaruh terkait pembukaan kembali TPST Piyungan yang menjadi lokasi pembuangan akhir regional.
Sebab Bantul telah membuat pilihan dengan menyelesaikan sampah secara mandiri. Kemudian juga bisa permanen supaya bisa berkelanjutan untuk lingkungan yang lebih sehat.
Dia menyarankan supaya warga mengelola sampah nonorganik dengan didaur ulang menjadi produk yang lebih tepat guna. Sedangkan sampah organik bisa dibuat pupuk.
“Kami sarankan membuat juglangan (lubang di tanah). Warga di setiap rumah tangga supaya punya juglangan untuk mengubur sampah, seperti nenek moyang,” ujarnya.
Menurut Abdul Halim, keluarga pada zaman dulu sudah secara mandiri menyelesaikan maslaah sampah dan bahkan tidak ada Dinas Linkungan Hidup.
Kondisi tersebut kemungkinan karena belum terlalu banyak sampah nonorganik seperti kemasan plastik alumunium.
“Tapi nenek moyang kita telah mencontohkan juglangan itu dan aman-aman saja sampah organik dimasukkan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News