GenPI.co Jogja - BMKG menjelaskan mengenai suhu dingin di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mencapai 19 derajat Celcius saat ini.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan suhu dingin tersebut karena dipengaruhi adanya pergerakan angin Monsoon Australia.
Dia menjelaskan angin tersebut berasal dari daratan Australia kemudian berembus menuju dataran Asia melalui wilayah Indonesia.
“Angin ini memiliki sifat membawa massa udara yang dingin dan kering,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (26/8).
Warjono mengungkapkan massa udara dengan sifat dingin ini melalui Indonesia terutama selatan Jawa, Bali, NTT termasuk DIY. Dampaknya yakni menyebabkan jarang hujan dan awan yang minim.
Dia menyampaikan kondisi awan yang minim ini maka pada siang hari radiasi matahari langsung ke permukaan bumi sehingga akan terasa panas cukup terik.
“Sedangkan tidak ada radiasi matahari sehingga akan terasa lebih dingin,” tuturnya.
Warjono mengatakan pada saat siang hari panas di permukaan bumi akan langsung dilepaskan ke atmosfer karena tidak ada penghalang awan.
Sementara, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan suhu dingin di DIY mencapai 19,7 derajat Celcius pada pukul 06.00 WIB, Jumat (25/8).
“Kelembapan udara cukup tinggi, sekitar 98 persen dan suhunya dingin 19,7 derajat Celcius,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News