GenPI.co Jogja - Sebagian warga di tiga daerah Gunungkidul mulai mengalami kelangkaan air bersih. Kondisi ini diprediksi semakin meluas seiring cuaca yang masuk puncak musim kemarau.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi mengatakan droping air bersih ini sudah dilakukan ke sejumlah wilayah.
“Kami sudah menyalurkan bantuan droping air bersih ke tiga kapanewon. Di antanya Gedangsari, Rongkop dan Saptosari,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (5/8).
Adapun untuk stok bantuan droping air bersih yang disediakan sebanyak seribu tangki. Sedangkan pemakaiannya baru 50 tangki yang disalurkan.
Menurutnya, kondisi bencana kekeringan di Gunungkidul saat ini masih tergolong normal. BPBD telah melakukan kajian untuk mitigasinya.
Dari informasi yang diperoleh, untuk puncak musim kemarau di Gunungkidul akan terjadi pada Agustus sampai September mendatang.
Dia menyebut dengan semakin mendekati puncak musim kemarau ini maka dampak kelangkaan air bersih bisa meluas.
BPBD Gunungkidul pun mempertimbangkan perlu tidaknya penetapan status siaga darurat kekeringan.
Menurutnya, dengan penetapan status siaga darurat maka penanganannya bisa mengakses alokasi dana belanja tak terduga.
“Ini untuk antisipasi anggaran droping air bersih di BPBD habis,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News