GenPI.co Jogja - Kasus leptospirosis di Kulon Progo pada 2023 sampai Mei ini mengalami kenaikan dibanding periode yang sama pada 2022.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulon Progo Rina Nuryati mengatakan pada 2022 lalu terdapat 22 kaus dengan tiga kematian.
Sedangka pada 2023 sampai akhir Mei sudah tercatat sebanyak 50 kasus dengan delapan kematian (CFR) 16 persen).
Dia mengungkapkan pihaknya melakukan survei vektor dengan memasang perangkap tikus di daerah Girimulyo dan Nanggulan.
Survei vektor tersebut bertujuan untuk mengetahui sumber penularan penyakit leptospirosis ini. Dia pun berharap kasusnya bisa ditekan.
“Kasus leptospirosis pada 2023 sampai akhir Mei lalu terbanyak ditemukan di Girimulyo dan Nanggulan,” katanya dikutip dari Antara, Minggu (18/6).
Tikus yang masuk dalam perangkap tersebut nantinya akan diambil darah dan ginjalnya. Selanjutnya diuji di laboratorium B2P2VRP Salatiga.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan penyakit tersebut menular ke manusia melalui kulit yang lecet.
Selanjutnya, pasien akan mengalami sejumlah gejala di antaranya demam, sakit kepala hingga nyeri otot.
“Ketika sudah mengalami gejala seperti itu, masyarakat supaya segera periksa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News