GenPI.co Jogja - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat kasus demam berdarah sejak Januari hingga saat ini mencapai 153 kasus dengan dua pasien meninggal dunia.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta dr Endang Sri Rahayu mengatakan jumlah tersebut sudah melebih tahun lalu, yakni dengan 92 kasus.
“Untuk tahun ini, data November belum masuk. Semoga tidak terjadi kenaikan,” katanya dikutip dari Antaranews, Sabtu (12/11).
Sri mengungkapkan pada 2022 ini jumlah kasus terbanyak di Januari dengan 41 kasus. Selanjutnya mengalami tren penurunan dan Oktober menjadi yang terendah dengan lima kasus.
Menurut Sri, demam berdarah memiliki potensi merebak saat ini karena sudah masuk musim hujan.
Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan yakni dengan menggiatkan program satu rumah satu juru pemantau jentik atau jumantik.
Sri mengatakan salah satu upaya penting yang harus dilakukan yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk.
“Cara melakukannya dengan menggiatkan satu rumah satu jumantik,” ujarnya.
Tugas dari jumantik ini yaitu meastikan tidak ada hentik nyamuk di tempat penampungan air atau bak mandi dengan melakukan pembersihan.
“Antisipasi lain yang bisa dilakukan yakni dengan memakai pakaian lengan panjang atau menanam tanaman pengusir nyamuk,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News