GenPI.co Jogja - Ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Kulon Progo mengalami alih fungsi, sehingga dikhawatirkan mengganggu ketahanan pangan.
Wakil Ketua II DPRD Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono mengatakan sudah lebih dari 300 hektare lahan pertanian yang alih fungsi.
Lahan tersebut digunakan untuk pembangunan bandara, wisata kuliner, hingga perhotelan.
Menurutnya, kondisi ini harus bisa ditindaklanjuti dengan penataan kembali supaya tanaman pangan di Kulon Progo bisa pulih.
“Supaya Kulon Progo bisa surplus beras atau pangan,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (27/10).
Dia mendesak supaya organisasi perangkat daerah terkait untuk mencetak lahan sawah baru dengan identifikasi lahan menjadi sawah dengan kecukupan air.
Menurutnya, hal mendasar yang mendukung produksi gabah yakni ketersediaan air yang mencukup saat proses tanam.
“Dalam cetak sawah baru, perlu diperhitungkan ketersediaan airnya,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha menyebut pihaknya telah mencetak sawah baru seluas 50 hektare pada 2022 ini.
Adapun untuk lokasinya yakni di Kecamatan Pengasih, Sentolo dan Samigaluh.
“Kami juga melakukan penyiapan sumber daya manusia petani,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News